Anak anak memang adalah hal yang sangat istimewa, apalagi bagi seorang ibu. Kelucuan, tingkah polah, rengekan, tangisan, bagi ibu, semua itu adalah kebahagiaan. Kecintaan pada anak seperti itu, juga menjadi sifat Nabi SAW. Betapa cintanya Rasulullah SAW pada anak terlihat ketika beliau sedang sholat, anak kecil menunggang di punggunya ketika sujud, beliau melamakan sujudnya sampai anak tersebut menyelesaikan "permainannya" di punggung manusia mulia tersebut. Begitulah hadits menjelaskan perihal kecintaan Rasulullah SAW pada anak anak.
Disisi lain sebetulnya, banyak juga orang tua yang lalai dengan keadaan ini. Anak anak terus dimanjakan sehingga akhirnya nanti ketergantungannya pada pada orang tua berada pada tingkat akut. Artinya, sampai dewasa pun masih saja bersembunyi dibawah ketiak orang tuannya.
Tidak salah memanjakan anak, bahkan Nabi SAW mencontohkan kasih sayang seperti ini. Namun, kita tidak boleh lupa bahwa anak anak adalah tanggung jawab. Jangan sampai karena alasan sayang dan cinta, ketika sang anak melanggar, misalnya, tidak mau sholat, kita membiarkannya. Ini yang salah. Jika ini terjadi, berarti kita menyesatkannya. Bukan menyayanginya.
Sebenarnya saya tidak pantas berbicara tentang ini. Selain karena belum punya anak dan belum menikah pula, saya juga bukan seorang pakar dibidang ini. Tapi setidaknya, ini menjadi nasehat bagi saya sendiri. Saya pernah anak anak, jadi saya paham betul bagaimana dunia anak anak itu. Sekian dulu lain kali disambung.
usianya berapa tahun?
ReplyDeleteduh jadi inget ponakan nih...
loo adeknya masih 2 thn ya, pantes aja kangen .. masih lucu2nya .. heheh .. ehh tuh gayanya boleh jgua .. :P
ReplyDeleteAnak anak memang adalah hal yang sangat istimewa, apalagi bagi seorang ibu. Kelucuan, tingkah polah, rengekan, tangisan, bagi ibu, semua itu adalah kebahagiaan. Kecintaan pada anak seperti itu, juga menjadi sifat Nabi SAW. Betapa cintanya Rasulullah SAW pada anak terlihat ketika beliau sedang sholat, anak kecil menunggang di punggunya ketika sujud, beliau melamakan sujudnya sampai anak tersebut menyelesaikan "permainannya" di punggung manusia mulia tersebut. Begitulah hadits menjelaskan perihal kecintaan Rasulullah SAW pada anak anak.
ReplyDeleteDisisi lain sebetulnya, banyak juga orang tua yang lalai dengan keadaan ini. Anak anak terus dimanjakan sehingga akhirnya nanti ketergantungannya pada pada orang tua berada pada tingkat akut. Artinya, sampai dewasa pun masih saja bersembunyi dibawah ketiak orang tuannya.
Tidak salah memanjakan anak, bahkan Nabi SAW mencontohkan kasih sayang seperti ini. Namun, kita tidak boleh lupa bahwa anak anak adalah tanggung jawab. Jangan sampai karena alasan sayang dan cinta, ketika sang anak melanggar, misalnya, tidak mau sholat, kita membiarkannya. Ini yang salah. Jika ini terjadi, berarti kita menyesatkannya. Bukan menyayanginya.
Sebenarnya saya tidak pantas berbicara tentang ini. Selain karena belum punya anak dan belum menikah pula, saya juga bukan seorang pakar dibidang ini. Tapi setidaknya, ini menjadi nasehat bagi saya sendiri. Saya pernah anak anak, jadi saya paham betul bagaimana dunia anak anak itu. Sekian dulu lain kali disambung.
lucu ya adiknya..
ReplyDelete