Sekedar pemberitahuan aja, ga penting banget sich. Postingan ini aku kasih judul nama asli putri semata wayangku. Ya, nama aslinya Azeilya Audah (baca: Azilia Audah, jangan keliru azel ya hehehe). Nama itu adalah pemberian dari bapaknya. Azeilya artinya, pohon yang berbunga indah. Sedangkan Audah berasal dari Bahasa Arab, 'ada ya'udu yang artinya, kembali. Jadi Azeilya Audah bisa diartikan, pohon yang berbunga indah kembali. Karena dia anak perempuan, jadi kita berdua biasa manggil dia "genduk" atau "nduk" berdasarkan kebiasaan orang Jawa tempo duloe.
Sewaktu masih bayi, embah kakungnya (baca: bokapku) genduk nyeletuk manggil "Zela..." Wah kok kedengaran bagus di telinga, jadi kita sepakat kasih nama panggilan Zela. Tidak lama setelah itu, embah kakung yang satunya (baca: bokapnya suami) ingat kalo dalam Bahasa Arab, Zela mempunyai makna tergelincir, terpeleset, terputus. Jadi kurang sreg, pingin ganti nama panggilan Tapi sampai dia berumur satu tahun kita belum ketemu nama panggilan yang cocok. Bapaknya kadang manggil "Zim Zim" kadang juga "Azim". Jadi dalam rentang waktu itu, kita manggil dia "genduk" dan kadang "nduk Zela" kadang juga "nduk Azim".
Ketika umur setahun genduk udah mulai bisa memanggil dirinya sendiri. Dia memanggil dirinya "Jija". Sejak saat itu kita jadi terbiasa memanggilnya "Nduk Jija". Om om dan tante tantenya juga ikut ikutan memanggil nduk Jija...
Ketika nduk Jija menjelang usianya yang ketiga, dia mendeklarasikan dirinya sudah besar dan layak dipanggil "Mbak" jadi dia ingin dipanggil "Embak Zela". Ga mau di panggil nduk Jija lagi. Tapi dimata ibunya, dia tetaplah anak anak (emang masih anak anak) yang lebih enak dipanggil nduk Jija
Dan kemarin bapaknya nduk Jija habis baca buku, ternyata ada salah satu Permaisuri pada zaman Yunani kuno yang mempunyai nama Zela. Masak iya sich???
Terlepas dari itu semua, sebagai orang tua tentunya kita ingin anak kita mendapatkan segala kebaikan di dunia dan akhirat
moga aja menjadi anak yang sholeha ya??
ReplyDeletekok rasanya lebih akrab dipanggil Jija ya mba? hehehe... :)tp apapun itu, nama panggilan adl panggilan kesayangan ortu ke anak. Nay jg skrg jd menyebut namanya dgn Nanay :D panggilannya dirasa ga cukup dgn satu suku kata :))
ReplyDeletenama yg bagus. Zela. Aku suka tuh namanya. Kapan2 mau dipinjam buat nama tokoh dalam cerpenku. Boleh ya?
ReplyDeleteembak Zela sudah besar ya, tambah cantik lagi ...
ReplyDeleteapalah arti sebuah nama, namanya juga anak kecil masih berubah2 pikirannya .. yg penting kan anaknya tumbuh sehat, pinter itu dah cukup kok .. duuhh nduk jija ini makin cantik aja ..
ReplyDelete@ Brigadista, amin...makasih doanya ya:)
ReplyDelete@ LeLa, iya, Jija juga lebih enteng pengucapannya di lidah. anyway Nanay juga bagus mbak, asal jangan keliru nanas aja hehehe
@ FATAMORGANA, boleh2 aja. Ditunggu cerpennya ya...
@ anekaratna, iya udah besar, dah minta adek lagi hehehe
@ Febrie, betul, nikmat berupa kesehatan betul betul berharga, terutama buat anak anak ya...
waduh... tante jadi panggil sapa ya??? kalo Azilia kyknya kepanjangan, tante panggil Zela aja ya... kapan nih main ke jogja ketemu sama tante?
ReplyDeletenamanya indah sekali, semoga harapan mbok karo bapane jadi kenyataan karena nama adalah doa :)
ReplyDeletesoal panggilan...hm..dijamin berubah2 trus deh ntar kalo dah puber pasti muncul lagi ide panggilan yang lain..he..he..
Untung nggak lahir ditempatku ya?? pasti minta dipanggilnya mpok...he he hee
ReplyDeletenama yang bagus mba... salam dr tante yani buat nduk Jija ya, mudah2an jadi anak yg sholehah, amiin
ReplyDeleteDuh cakep bgt anak na, semoga menjadi anak yang berbakti kepada keluarga..........
ReplyDelete